Mubtada dan Khabar
الْمُبْتَدَأُ وَالْخَبَرُ Mubtada dan Khabar الْأَمْثِلَةُ 1 المُدَرِسَةُ جَمِيْلَةٌ Guru perempuan itu cantik 2 التَّفَاحَةُ حُلْوَةٌ Apel itu manis 3 الصُّورَةُ جَمِيلَةٌ Gambar itu bagus 4 الْقِطَارُ سَرِيعُ Kereta api itu cepat 5 النَّظَافَةُ وَاجِبَةٌ . Kebersihan itu wajib Semua contoh di atas merupakan kalimat. Setiap kalimat tersebut tersusun dari dua isim, yaitu isim yang pertama pada setiap kalimat tadi adalah yang kita gunakan sebagai permulaan kalimat. Oleh karena itu, dia dinamakan mubtada. Kalau isim yang kedua pada setiap kalimat tidak kita baca, maka kita baca seperti ini المُدَرِسَة , التَّفَاحَةُ , الصُّورَةُ , kita menjadi bingung dan bertanya dalam hati apakah yang dimaksud dengan التَّفَاحَة (apel) itu? Apaka...