Kana dan Akhawatuha
كان واخواتها
Kana
dan Akhawatuha
الأمثلة
|
1. |
مُحَمَّدٌ عَالِمٌ |
Muhammad orang yang alim |
1. |
كان مُحَمَّدٌ عَالِمًا |
Muhammad adalah orang yang alim |
|
2. |
الثَّوْبُ قَصِيرٌ |
Baju itu pendek |
2. |
صَارَ الثَّوْبُ قَصِيرًا |
Baju itu menjadi pendek |
|
3. |
الْخَادِمُ قَوِيٌّ |
Pelayan itu kuat |
3. |
لَيْسَ الْخَادِمُ قَوِيًّا |
Pelayan itu tidak kuat |
|
4. |
الأُسْتَاذُ فَرحٌِ |
ustadz bergembira |
4. |
اَصْبَحَ الأَسْتَاذُ فَرِحًا |
pada waktu pagi ustadz
bergembira |
|
5. |
كَرِيمٌ مَرِيضٌ |
Karim sakit |
5. |
اَمْسَى كَرِيمٌ مَرِيضًا |
Karim sakit pada waktu sore |
|
6. |
المُُوَظََّفُوْنَ مُشْتَغِلُوْنَ |
para pegawai bekerja |
6. |
أَضْحَى المُوَظََّفُوْنَ مُشْتَغِلِيْنَ |
Pada waktu dhuha para pegawai bekerja |
|
7. |
الْمَطَرُ غَزِيرٌ |
Hujan itu lebat |
7. |
ظَلَّ الْمَطَرُ غَرِيرًا |
Pada waktu siang Hujan lebat |
|
8 |
الْمَرِيضُ مُتَأَلَم |
Orang sakit itu menderita |
8. |
بَاتَ الْخَرِيضُ مُتَأَلِمًا |
Orang sakit itu masih menderita |
Setiap contoh
pada bagian pertama tersusun dari mubtada' dan khabar, kedua-duanya adalah
marfu' seperti telah kita ketahui. Tetapi kalau kita melihat bagian kedua tentu
kita melihat contoh-contohnya yang sama juga di setiap kalimatnya pada salah
satu dari fi'il-fi'il ini, yaitu:
|
Waktu
dhuha, menjadi |
اضْحَى |
Menunjukan zaman lampau, menjadi, Adalah, dan tampa
arti |
كان |
|
Waktu
sore, menjadi |
اَمْسَى |
Tidak/bukan |
لَيْسَ |
|
Waktu
siang, menjadi |
ظَلَّ |
menjadi |
صَارَ |
|
Waktu
malam, menjadi, Masih/tetap |
بَاتَ |
Waktu
pagi, menjadi |
اصْبَحَ |
Kalau kita
perhatikan huruf akhir dari isim-isim pada bagian ini (bagian kedua), isim yang
pertama pada setiap contohnya dirafa'kan dan isim yang kedua pada semua contoh
dinashabkan. Yang menye-babkan perubahan ini, adalah karena masuknya
fi'il-fi'il tersebut. Apabila fi'il-fi'il ini masuk pada mubtada' dan khabar,
maka yang pertama dirafa'kan dan disebut isimnya dan yang kedua dinashabkan dan
disebut khabarnya.
Fiil mudhari'
dan amar dari fril-fr'il tersebu berfungsi juga seperti itu, kecuali لَيْسَ ia tida punya mudhari' dan amar-nya.
Apabila kita
perhatikan arti fi'il-fi'il ini pada contu di atas, kita akan melihat bahwa
kata كَانَ menerangkan keadaan mubtada' dengan khabar
pada waktu yang lalu. صَارَ menunjukkan adanya
perubahan mubtada' dari satu keadaan kekeadaan lain. لَيْسَ
menunjukkan nafi (tidak/ bukan).Adapun أَصْبًحَ, أَضْحَىأمْسَي, ظَلَّ ,dan بات menunjukkan keadaan waktu mubtada' dengan khabar di waktu: pagi, duha siang,
sore, dan malam secara urut.
القَاعِدَة
تَدْخُلُ كَانَ عَلَى
الْمُبْتَدَ وَالْخَبَرِ فَتَرْفَعُ الْأَوَّلَ وَيُسَمَّى اسْمَهَا وَ تَنْصِبُ
الثَّانِي وَيُسَمَّى خَبَرَهَا
كان masuk pada mubtada' dan khabar maka la rafa'kan yang pertama dan dia disebut isimnya dan menashabkan yang kedua dan disebut khabarnya.
Komentar
Posting Komentar